Minggu, 10 Juli 2011

Manajemen Operasional

MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi
 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan tugas pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan rencana produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)

Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
 Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.

Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.

Keputusan Perencanaan Strategis :
 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.

Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 Proses produksi yang kontinyu
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi bersifat proyek

STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
 Harga bukan masalah dalam pemasaran.
 Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.

Perencanaan Pabrik :
 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan bangunan pabrik
 Penyusunan peralatan pabrik
 Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.

Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
 Lingkungan masyarakat
 Kedekatan dengan pasar
 Tenaga kerja
 Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
 Fasilitas dan biaya transportasi
 Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
 Harga tanah
 Dominasi masyarakat
 Peraturan tenaga kerja
 Rencana tata ruang
 Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
 Tingkat pajak
 Cuaca/iklim
 Keamanan
 Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan sumber bahan baku saja
 Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
 Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
 Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
 Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
 Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
 Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
 Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
 Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

Ekonomi Pembangunan

KONSEP ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

EKONOMI PEMBANGUNAN

Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.


PEMBANGUNAN EKONOMI

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya a t a u
Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang

PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :

1. Masih banyak negara sebagai negara jajahan
2. Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha untuk meraih kemerdekaan dari penjajah.
3. Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran (depresi berat)


Pasca PD II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :

1. Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
2. Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat
3. pembangunan ekonomi.


PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA

I. Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat :

a. Negara Dunia Ke-I (First World)
(Negara Maju / Developed Country)

Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat)
Amerika Utara (USA, Kanada)
Australia, New Zeland, Jepang, Korea, China


b. Negara Dunia Ke-II (Second World)
(Negara Maju / Developed Country)
- Eropa Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur, Cekoslowakia)

c. Negara Dunia Ke-III (Third World)
(Negara Sedang Berkembang / Negara Selatan)
- Sebagian besar Asia (kecuali Jepang, Korea dan China),
- Negara-negara Afrika
- Negara-negara Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan).


PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA

II. Berdasarkan pada Tingkat Pendapatan
Perkapita :

a.Negara Maju (Developed Country) > U$ 2.000
b.Negara Semi Maju (Semi Developing Country) > U$ 400
c.Negara Miskin (Under Developing Country) < U$ 400 Sumber : World Bank, 1999. Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan : 1. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan. 2. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan. 3. Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan. Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan : 1. Masalah pembentukan modal (investasi) 2. Masalah perdagangan luar negeri (Ekspor & Impor) 3. Masalah pengerahan tabungan (Saving) 4. Masalah bantuan luar negeri 5. Masalah dalam sektor pertanian atau industri 6. Masalah pendidikan dan peranannya dalam menciptakan pembangunan PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI PEMBANGUNAN EKONOMI ; 1. PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK
2. PENINGKATAN GDP DIBARENGI DENGAN PEROMBAKAN STRUKTUR EKONOMI TRADISIONAL KE MODERNISASI
3. PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI PADA NYSB.


PERTUMBUHAN EKONOMI ;

1. KENAIKAN GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI EKONOMI.
2. PERTUMBUHAN EKONOMI UTK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA MAJU.


SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :


1. KEINGINAN NEGARA UNTUK MENGEJAR KETINGGALAN
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
3. ADANYA KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU NYSB
4. ADANYA PERIKEMANUSIAAN THD NYSB


METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


1. METODE PRODUKSI (Production Methode)
2. METODE PENDAPATAN (Income Methode)
3. METODE PENGELUARAN (Expenditure Methode)


11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL :

1. PERTANIAN
2. INDUSTRI PENGOLAHAN
3. PERTAMBANGAN DAN GALIAN
4. LISTRIK
5. AIR DAN GAS
6. BANGUNAN
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
8. PERDAGANGAN
9. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
10. SEWA RUMAH
11. PERTAHANAN
12. JASA LAINNYA


CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU
(NOMINAL) (CURRENT PRICE)

2. PENDAPATAN NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
(CONSTANT PRICE)


PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK :

1. MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DARI MASA KE MASA

2. MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN
EKONOMI ANTAR BERBAGAI NEGARA

3. MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN
EKONOMI SUATU NEGARA.


TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA TIDAK SEPENUHNYA MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN SUATU NEGARA, KARENA :

1. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
2. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KENYATAAN BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA TETAPI JUGA OLEH ADANYA FAKTOR-FAKTOR LAIN.


KELEMAHAN 1

1. Kelemahan metodologis & statistis dalam menghitung pendapatan perkapita dgn nilai mata uang sendiri maupun mata uang asing
2. Terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah thd negara miskin karena jenis-jenis kegiatan di negara miskin terdiri dari unit-unit kecil dan tersebar di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan dalam variabel perhitungan pendapatan nasional
3. Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing tidak mencerminkan perbandingan harga kedua negara, walaupun dalam teori dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga


KELEMAHAN 2


FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA :
1. FAKTOR EKONOMI :

* STRUKTUR UMUR PENDUDUK
* DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
* CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
* MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
* PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN.


FAKTOR NON EKONOMI :

- PENGARUH ADAT ISTIADAT
- KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
- KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN BERTINDAK


INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER


1. PENDAPATAN PERKAPITA
2. Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare) Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan


INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

1. Indikator Sosial
Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok :

* Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
* Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
* Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary indicators). Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).


Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)

Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor :

1. Tingkat Harapan Hidup
2. Angka Kematian
3. Tingkat Melek Huruf.


Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human Development Index = HDI) :

(1). Tingkat harapan hidup
(2). Tingkat melek huruf masyarakat dan
(3). Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat
berdasarkan daya beli masing-masing negara.

Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.


Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.


1. Kesehatan
rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2. Perumahan
sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3. Angkatan Kerja
partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

5. Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita

6. Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.

7. Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun

8. Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi

Tugas Operasional Reseach

Program linear ( metode grafik dan metode simpleks )
Dik : Fungsi Tujuan Z=60x+30y
Fungsi Batasan a. 2x+4y≥16
b. 4x+3y≥24
Ditanya : Buat Program linearnya dengan metode Grafik ?
Mencari nilai x dan y pada fungsi batasan
2x+4y≥16
Mencari nilai x maka nilai y = 0  Mencari nilai y maka x = 0
2x+4y≥16  2x+4y≥16
2x+4(0)=16  2(0)+4y=16
2x=16  4y=16
x=8  y=4
4x+3y≥24
Mencari nilai x maka nilai y = 0  Mencari nilai y maka x = 0
4x+3y≥24  4x+3y≥24
4x+3(0)=24  4(0)+3y=24
4x=24  3y=24
x=6  y=8
Gambar grafik :



Mengevaluasi titik ABC
Titik A (8,0)
Z=60x+30y
Z=60(8)+30(0)
Z=480

Titik B (…,…)
Merupakan perpotongan antara garis 2x+4y≥16 dengan 4x+3y≥24
2x+4y≥16 x2 4x+8y=32
4x+3y≥24 x1 4x+3y=24
5y=8
y=1,6
Selanjutnya mencari nilai x dengan menggunakan salah satu persamaan:
2x+4y≥16
2x+4(1,6)=16
2x+6,4=16
2x=16-6,4
2x=9,6
x=4,8
Jadi titik B (4,8 ; 1,6)
Z=60x+30y
Z=60(4,8)+30(1,6)
Z=288+48
Z=336

Titik C (0,8)
Z=60x+30y
Z=60(0)+30(8)
Z=240
Karena harus menggunakan kedua jenis merk pupuk, maka yang diambil adalah titik B(4,8 ; 1,6) yakni 4,8 sak pupuk merk Super dan 1,6 sak pupuk merk Top.
Dik : Fungsi Tujuan Z=200x+400y
Fungsi Batasan a. x+y=30
b. 2x+8y≥80
c. x≤20
Ditanya : Buat Program linearnya dengan metode Grafik ?

Mencari nilai x dan y pada fungsi batasan :

x+y=30
Mencari nilai x maka nilai y = 0  Mencari nilai y maka x = 0
x+y=30  x+y=30
x+(0)=30  (0)+y=30
x=30  y=30

2x+8y≥80
Mencari nilai x maka nilai y = 0  Mencari nilai y maka x = 0
2x+8y≥80  2x+8y≥80
2x+8(0)=80  2(0)+8y=80
2x=80  8y=80
x=40  x=10

x≤20
x=20

Menggambar grafiknya






Mengevaluasi titik ABCD
Titik A (0,10)
Z=200x+400y
Z=200(0)+400(10)
Z=4000

Titik B (20,…)
Merupakan perpotongan antara garis 2x+8y≥80 dengan garis x≤20
x=20, maka y  2x+8y≥80
 2(20)+8y=80
 40+8y=80
 8y=80-40
 8y=40
 y=5
Jadi titik B (20,5)
Z=200x+400y
Z=200(20)+400(5)
Z=4000+2000
Z=6000

Titik C (20,…)
Merupakan perpotongan antara garis x+y=30 dengan garis x≤20
x=20, maka y  x+y=30
 (20)+y=30
 y=30-20
 y=10
Jadi titik C (20,10)
Z=200x+400y
Z=200(20)+400(10)
Z=4000+4000
Z=8000

Titik D (0,30)
Z=200x+400y
Z=200(0)+400(30)
Z=12000
Keuntungan maksimal yaitu pada titik C(20, 10) yakni memproduksi 20 tas jenis LV dan 10 tas jenis CH

Dik : Fungsi Tujuan Z=5p+8q
Fungsi Batasan a. 4p+8q≤24
b. 2p+q≤18
c. 3p+9q≤36

Merubah fungsi tujuan dan batasan
Z-5p-8q=0
4p+8q+r=24
2p+q+s=18
3p+9q+t=36

Menyusun persamaan dalam table
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 -5 -8 0 0 0 0
r 0 4 8 1 0 0 24
s 0 2 1 0 1 0 18
t 0 3 9 0 0 1 36

Memilih kolom kunci
Memililih kolom dengan nilai baris fungsi tujuan bernilai negative dengan angka terbesar.
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 -5 -8 0 0 0 0
r 0 4 8 1 0 0 24
s 0 2 1 0 1 0 18
t 0 3 9 0 0 1 36

Memilih baris kunci
Sebelumnya kita cari index dengan rumus :

Index=(Nilai kanan)/(Nilai kolom kunci)

Dan baris yang mempunyai index positif dengan angka terkecil merupakan baris kunci.
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan Indeks
Z 1 -5 -8 0 0 0 0 0
r 0 4 8 1 0 0 24 3
s 0 2 1 0 1 0 18 18
t 0 3 9 0 0 1 36 4
Maka diketahui pula angka kunci yang merupakan perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci yaitu 8.

Merubah nilai-nilai baris kunci
Nilai baris kunci dirubah dengan cara membaginya dengan angka kunci
r 0 4 8 1 0 0 24
8 8 8 8 8 8 8
r = 0 1/2 1 1/8 0 0 3

Merubah nilai-nilai selain baris kunci
Rumus :

Baris baru=baris lama-(koefisien pada kolom kunci* nilai baris kunci baru)

Nilai baru Z
1 -5 -8 0 0 0 0
(-8) 0 1/2 1 1/8 0 0 3
1 -1 0 1 0 0 24

Nilai baru s
0 2 1 0 1 0 18
(1) 0 1/2 1 1/8 0 0 3
0 3/2 0 -1/8 1 0 15

Nilai baru t
0 3 9 0 0 1 36
(9) 0 1/2 1 1/8 0 0 3
0 -3/2 0 -9/8 0 1 9
Maka tabelnya menjadi :
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 -1 0 1 0 0 24
r 0 1/2 1 1/8 0 0 3
s 0 3/2 0 -1/8 1 0 15
t 0 -3/2 0 -9/8 0 1 9

Karena masih ada nilai negative pada fungsi tujuan berarti belum optimal, maka kita kembali kelangkah c yaitu memilih kolom kunci
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 -1 0 1 0 0 24
r 0 1/2 1 1/8 0 0 3
s 0 3/2 0 -1/8 1 0 15
t 0 -3/2 0 -9/8 0 1 9

Menentuka indeks dan memilih baris kunci
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan Indeks
Z 1 -1 0 1 0 0 24 -24
r 0 1/2 1 1/8 0 0 3 6
s 0 3/2 0 -1/8 1 0 15 10
t 0 -3/2 9 -9/8 0 1 9 -6

Merubah nilai-nilai baris kunci dengan menbaginya dengan angka kunci 1/2

r 0 1/2 1 1/8 0 0 3
1/2 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2
0 1 2 1/4 0 0 6

Merubah nilai-nilai selain baris kunci
Nilai baru Z
1 -1 0 1 0 0 24
(-1) 0 1 2 1/4 0 0 6
1 0 -2 5/4 0 0 30

Nilai baru s
0 3/2 0 -1/8 1 0 15
3/2 0 1 2 1/4 0 0 6
0 0 -3 -1/2 1 0 6

Nilai baru t
0 -3/2 0 -9/8 0 1 9
(-3/2) 0 1 2 1/4 0 0 6
0 0 3 -3/4 0 0 18
Maka tabelnya menjadi :
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 0 -2 5/4 0 0 30
r 0 1 2 1/4 0 0 6
s 0 0 -3 -1/2 1 0 6
t 0 0 3 -3/4 0 0 18

Namun masih ada nilai negative pada fungsi tujuan berarti belum optimal, maka kembali lagi kelangkah c yaitu memilih kolom kunci :
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 0 -2 5/4 0 0 30
r 0 1 2 1/4 0 0 6
s 0 0 -3 -1/2 1 0 6
t 0 0 3 -3/4 0 0 18

Menentukan indeks dan memilih baris kunci :
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan Indeks
Z 1 0 -2 5/4 0 0 30 -15
r 0 1 2 1/4 0 0 6 3
s 0 0 -3 -1/2 1 0 6 -2
t 0 0 3 -3/4 0 0 18 6

Merubah nilai-nilai baris kunci dengan membaginyadengan angka kunci 2

r 0 1 2 1/4 0 0 6
2 2 2 2 2 2 2
0 1/2 1 1/8 0 0 3
Merubah nilai-nilai selain baris kunci :
Nilai baru Z
1 0 -2 5/4 0 0 30
(-2) 0 1/2 1 1/8 0 0 3
1 1 0 3/2 0 0 36
Nilai baru s
0 0 -3 -1/2 1 0 6
(-3) 0 1/2 1 1/8 0 0 3
0 3/2 0 -1/8 1 0 15
Nilai baru t
0 0 3 -3/4 0 0 18
3 0 1/2 1 1/8 0 0 3
0 -3/2 0 -9/8 0 0 9
Maka tabelnya menjadi :
Variabel Dasar Z p q r s t Nilai Kanan
Z 1 1 0 3/2 0 0 36
r 0 1/2 1 1/8 0 0 3
s 0 3/2 0 -1/8 1 0 15
t 0 -3/2 0 -9/8 0 0 9
Karena tidak ada lagi nilai negative pada fungsi tujuan, maka table tersebut sudah optimal

Masalah transportasi dan penugasan
Table transportasinya adalah :

Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 2 3 11 7 6

A2 1 0 6 1 1

A3 5 8 15 9 10

Permintaan 7 5 3 2 17



Mencari solusi awal dengan menggunakan metode Vogel’s Approximation
Mencari opportunity cost dan mengalokasikan semaksimal mungkin sesuai dengan permintaan dan penawaran:

Asal Tujuan Penawaran OC. Baris
T1 T2 T3 T4
A1 2 3 11 7 6 1

A2 1 0 6 1 1 1

A3 5 8 15 2 9 10 3

Permintaan 7 5 3 2 17
OC. Kolom 1 3 5 6


Mencari opportunity cost baru :

Asal Tujuan Penawaran OC. Baris
T1 T2 T3 T4
A1 2 3 11 7 6 1

A2 1 0 6 1 1 1

A3 5 8 3 15 2 9 10 3

Permintaan 7 5 3 2 17
OC. Kolom 1 3 5 --


Mencari opportunity cost baru :

Asal Tujuan Penawaran OC. Baris
T1 T2 T3 T4
A1 2 3 11 7 6 1

A2 1 0 6 1 1 1

A3 5 5 8 3 15 2 9 10 3

Permintaan 7 5 3 2 17
OC. Kolom 1 3 -- --



Mengalokasikan semua sisa permintaan dan penawaran :
Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 6 2 3 11 7 6

A2 1 1 0 6 1 1

A3 5 5 8 3 15 2 9 10

Permintaan 7 5 3 2 17

Biaya transportasi :
6(2) + 1(1) + 5(8) + 3(15) + 2(9) = 116

Mencari solusi optimal dengan metode MODI
Karena berada dalam kondisi degenerasi, maka harus diberi angka nol pada A2T2, sehingga tabelnya menjadi :

Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 6 2 3 11 7 6

A2 1 1 0 0 6 1 1

A3 5 5 8 3 15 2 9 10

Permintaan 7 5 3 2 17

Untuk kotak terisi : dik R1 = 0
C11 = R1 + K1
2 = 0 + K1  K1 = 2
C21 = R2 + K1
1 = R2 + 2  R2 = -1
C22 = R2 + K2
0 = (-1) + K2  K2 = 1
C32 = R3 + K2
8 = R3 + 1  R3 = 7
C33 = R3 + K3
15 = 7 + K3  K3 = 8
C34 = R3 + K4
9 = 7 + K4  K4 = 2

Untuk kotak kosong :
IP X12 = C12 - R1 - K2 = 3 - 0 - 1 = 2
IP X13 = C13 - R1 - K3 = 11 - 0 - 8 = 3
IP X14 = C14 - R1 - K4 = 7 - 0 - 2 = 5
IP X23 = C23 - R2 - K3 = 6 - (-1) - 8 = -1
IP X24 = C24 - R2 - K4 = 1 - (-1) - 2 = 0
IP X31 = C31 - R3 - K1 = 5 - 7 - 2 = -4

Nilai negative dengan angka terbesar terletak pada kotak X31, maka yang harus digeser adalah kotak X31, sehingga tabelnya menjadi :

Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 6 2 3 11 7 6

A2 1 1 0 6 1 1
- +
A3 1 5 4 8 3 15 2 9 10
+ -
Permintaan 7 5 3 2 17


Untuk kotak terisi : dik R1 = 0
C11 = R1 + K1
2 = 0 + K1  K1 = 2
C31 = R3 + K1
5 = R3 + 2  R3 = 3
C32 = R3 + K2
8 = 3 + K2  K2 = 5
C22 = R2 + K2
0 = R2 + 5  R2 = -5
C33 = R3 + K3
15 = 3 + K3  K3 = 12
C34 = R3 + K4
9 = 3 + K4  K4 = 6

Untuk kotak kosong :
IP X12 = C12 - R1 - K2 = 3 - 0 - 5 = -2
IP X13 = C13 - R1 - K3 = 11 - 0 - 12 = -1
IP X14 = C14 - R1 - K4 = 7 - 0 - 6 = 1
IP X21 = C21 - R2 - K1 = 1 - (-5) - 2 = 4
IP X23 = C23 - R2 - K3 = 6 - (-5) - 12 = -1
IP X24 = C24 - R2 - K4 = 1 - (-5) - 6 = 0

Nilai negative dengan angka terbesar terletak pada kotak X12, maka yang harus digeser adalah kotak X12, sehingga tabelnya menjadi :
Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 2 2 4 3 11 7 6
- +
A2 1 1 0 6 1 1

A3 5 5 8 3 15 2 9 10
+ -
Permintaan 7 5 3 2 17
Untuk kotak terisi : dik R1 = 0
C11 = R1 + K1
2 = 0 + K1  K1 = 2
C12 = R1 + K2
3 = 0 + K2  K2 = 3
C22 = R2 + K2
0 = R2 + 3  R2 = -3
C31 = R3 + K1
5 = R3 + 2  R3 = 3
C33 = R3 + K3
15 = 3 + K3  K3 = 12
C34 = R3 + K4
9 = 3 + K4  K4 = 6

Untuk kotak kosong :
IP X13 = C13 - R1 - K3 = 11 - 0 - 12 = -1
IP X14 = C14 - R1 - K4 = 7 - 0 - 6 = 1
IP X21 = C21 - R2 - K1 = 1 - (-3) - 2 = 2
IP X23 = C23 - R2 - K3 = 6 - (-3) - 12 = -3
IP X24 = C24 - R2 - K4 = 1 - (-3) - 6 = -2
IP X32 = C32 - R3 - K2 = 8 - 3 - 3 = 2

Nilai negative dengan angka terbesar terletak pada kotak X23, maka yang harus digeser adalah kotak X23, sehingga tabelnya menjadi :
Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 1 2 5 3 11 7 6
- +
A2 1 0 1 6 1 1
- +
A3 6 5 8 2 15 2 9 10
+ -
Permintaan 7 5 3 2 17
Untuk kotak terisi : dik R1 = 0
C11 = R1 + K1
2 = 0 + K1  K1 = 2
C12 = R1 + K2
3 = 0 + K2  K2 = 3
C31 = R3 + K1
5 = R3 + 2  R3 = 3
C33 = R3 + K3
15 = 3 + K3  K3 = 12
C23 = R2 + K3
6 = R2 + 12  R2 = -6
C34 = R3 + K4
9 = 3 + K4  K4 = 6

Untuk kotak kosong :
IP X13 = C13 - R1 - K3 = 11 - 0 - 12 = -1
IP X14 = C14 - R1 - K4 = 7 - 0 - 6 = 1
IP X21 = C21 - R2 - K1 = 1 - (-6) - 2 = 5
IP X22 = C22 - R2 - K2 = 0 - (-6) - 3 = 3
IP X24 = C24 - R2 - K4 = 1 - (-6) - 6 = 1
IP X32 = C32 - R3 - K2 = 8 - 3 - 3 = 2

Nilai negative dengan angka terbesar terletak pada kotak X13, maka yang harus digeser adalah kotak X13, sehingga tabelnya menjadi :
Asal Tujuan Penawaran
T1 T2 T3 T4
A1 2 5 3 1 11 7 6
- + +
A2 1 0 1 6 1 1

A3 7 5 8 1 15 2 9 10
+ - -
Permintaan 7 5 3 2 17
Untuk kotak terisi : dik R1 = 0
C12 = R1 + K2
3 = 0 + K2  K2 = 3
C13= R1 + K3
11 = 0 + K3  K3 = 11
C23 = R2 + K3
6 = R2 + 11  R2 = -5
C33 = R3 + K3
15 = R3 + 11  R3 = 4
C31 = R3 + K1
5 = 4 + K1  K1 = 1
C34 = R3 + K4
9 = 3 + K4  K4 = 5
Untuk kotak kosong :
IP X11 = C11 - R1 - K1 = 2 - 0 - 1 = 1
IP X14 = C14 - R1 - K4 = 7 - 0 - 5 = 2
IP X21 = C21 - R2 - K1 = 1 - (-5) - 1 = 5
IP X22 = C22 - R2 - K2 = 0 - (-5) - 3 = 2
IP X24 = C24 - R2 - K4 = 1 - (-5) - 5 = 1
IP X32 = C32 - R3 - K2 = 8 - 4 - 3 = 1
Karena tidak ada lagi nilai negative maka table tersebut sudah optimal dengan biaya transportasi :
5(3) + 1(11) + 1(6) + 7(5) + 1(15) + 2(9) = 100

Table transportasinya adalah :
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 5 10 10 35

G2 20 30 20 40

G3 5 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

Mencari solusi awal dengan metode LC :

memilih variable dengan biaya transportasi terkecil dan mengalokasikannya sebanyak mungkin berdasarkan permintaan dan penawaran :
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 30 20 40

G3 5 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

selanjutnya :
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 30 20 40

G3 10 5 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

selanjutnya
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 30 20 40

G3 10 5 30 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

selanjutnya
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 30 20 20 40

G3 10 5 30 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

terakhir mengalokasikan semua sisa permintaan dan penawaran
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 20 30 20 20 40

G3 10 5 30 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115

Biaya transportasi :
35(5) + 20(30) + 20(20) + 10(5) + 30 (8) = 1465

Mencari solusi optimal dengan metode Stepping Stone
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 20 20 30 20 20 40

G3 10 5 30 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115


Menghitung indeks sel pada table transportasi yang tidak terpakai :

X12=G1L2-G1L1+G3L1-G3L2
X12=10-5+5-8=2
X13=G1L3-G1L1+G3L1-G3L2+G2L2-G2L3
X13=10-5+5-8+30-20=12
X21=G2L1-G2L2+G3L2-G3L1
X21=20-30+8-5=-7
X33=G3L3-G3L2+G2L2-G2L3
X33=12-8+30-20=14

Nilai negative terbesar yaitu pada X21, maka yang harus digeser adalah kotak X21

Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 35 5 10 10 35

G2 10 20 10 30 20 20 40
+ -
G3 5 40 8 12 40
- +
Permintaan 45 50 20 115


Selanjutnya menghitung kembali indeks sel tidak terpakai pada table transportasi baru :
X12=G1L2-G1L1+G2L1-G2L2
X12=10-5+20-30=-5
X13=G1L3-G1L1+G2L1-G2L3
X13=10-5+20-20=5
X31=G3L1-G3L2+G2L2-G2L1
X31=5-8+30-20=7
X33=G3L3-G3L2+G2L2-G2L3
X33=12-8+30-20=14

Nilai negative terbesar yaitu pada X12, maka yang harus digeser adalah kotak X12
Gudang Lokasi Proyek Penawaran
L1 L2 L3
G1 25 5 10 10 10 35
- +
G2 20 20 30 20 20 40
+ -
G3 5 40 8 12 40

Permintaan 45 50 20 115


Selanjutnya menghitung kembali indeks sel tidak terpakai pada table transportasi baru :
X13=G1L3-G1L1+G2L1-G2L3
X13=10-5+20-20=5
X22=G2L2-G2L1+G1L1-G1L2
X22=30-20+5-10=5
X31=G3L1-G3L2+G1L2-G1L1
X31=5-8+10-5=2
X33=G3L3-G3L2+G1L2-G1L1+G2L1-G2L3
X33=12-8+10-5+20-20=9
Karena tidak ada lagi nilai negative pada indeks sel, maka table tersebut sudah optimal, dan biaya transportasinya adalah :
25(5) + 10(10) + 20(20) + 20(20) + 40(8) = 1345

Tabel kinerja perawat
Pasien Waktu yang dibutuhkan (jam) perawat dalam
penanganan pasien
Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4
A 3 5 4 3
B 2 1 3 2
C 3 4 2 2
D 4 3 3 4

Mengubah matriks biaya menjadi matriks opportunity Cost yaitu dengan mengurangkan semua angka dengan angka terkecil dalam satu baris
Pasien Waktu yang dibutuhkan (jam) perawat dalam
penanganan pasien
Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4
A 0 2 1 0
B 1 0 2 1
C 1 2 0 0
D 1 0 0 1

Melakukan tes optimalisasi dengan menarik sejumlah minimum garis
Pasien Waktu yang dibutuhkan (jam) perawat dalam
penanganan pasien
Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4
A 0
2
1
0

B 1 0 2 1
C 1 2 0 0
D 1 0 0 1
Karena hanya ada 4 garis, maka table tersebut sudah optimum

Mencari baris atau kolom yang memiliki satu angka nol, yaitu :
Pasien Waktu yang dibutuhkan (jam) perawat dalam
penanganan pasien
Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4
A 0 2 1 0
B 1 0 2 1
C 1 2 0 0
D 1 0 0 1

Maka selanjutnya menjadi :
Pasien Waktu yang dibutuhkan (jam) perawat dalam
penanganan pasien
Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3 Perawat 4
A 0 2 1 0

B 1 0 2 1
C 1 2
0
0
D 1 0 0 1

Maka penugasan perawat sehingga total waktu perawatan minimum adalah :
Perawat 1 menangani pasien A dengan waktu 3 jam
Perawat 2 menangani pasien B dengan waktu 1 jam
Perawat 3 menangani pasien D dengan waktu 3 jam
Perawat 4 menangani pasien C dengan waktu 2 jam
Jadi total waktu penanganan pasien yaitu 3 + 1 + 3 + 2 = 9 jam

Table waktu pengerjaan
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 17 10 15 16 20
B 12 9 16 9 14
C 11 16 14 15 12
D 14 10 10 18 17
E 13 12 9 15 11

Mengubah matriks biaya menjadi matriks opportunity Cost yaitu dengan mengurangkan semua angka dengan angka terkecil dalam satu baris
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 7 0 5 6 10
B 3 0 7 0 5
C 0 5 3 4 1
D 4 0 0 8 7
E 4 3 0 6 2
Mengurangkan semua angka dengan angka terkecil dalam satu kolom
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 7 0 5 6 9
B 3 0 7 0 4
C 0 5 3 4 0
D 4 0 0 8 6
E 4 3 0 6 1

Melakukan tes optimalisasi dengan menarik sejumlah minimum garis

Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 7 0
5
6
9
B 3 0 7 0 4
C 0
5 3 4 0
D 4 0 0 8 6
E 4 3 0 6 1
Berarti belum optimal karena jumlah garis tidak sama dengan jumlah baris atau kolom.

Mengurangkan semua angka yang belum dilalui oleh garis dengan angka terkecil menambahkan semua angka yang dilewati oleh 2 garis dengan angka terkecil :
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 7-1 0
5
6
9-1
B 3-1 0 7 0 4-1
C 0
5+1 3+1 4+1 0
D 4-1 0 0 8 6-1
E 4-1 3 0 6 1-1

Sehingga tabelnya menjadi :
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 6 0 5 6 8
B 2 0 7 0 3
C 0 6 4 5 0
D 3 0 0 8 5
E 3 3 0 6 0

Kembali melakukan tes optimalisasi dengan menarik sejumlah minimum garis


Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 6
0
5
6
8

B 2 0 7 0 3
C 0 6 4 5 0
D 3 0 0 8 5
E 3 3 0 6 0
Berarti sudah optimal.

Mencari baris atau kolom yang memiliki satu angka nol, yaitu :
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 6 0 5 6 8
B 2 0 7 0 3
C 0 6 4 5 0
D 3 0 0 8 5
E 3 3 0 6 0

Maka selanjutnya menjadi :
Produk Mesin
1 2 3 4 5
A 6 0 5 6 8
B 2 0
7 0 3
C 0 6 4 5 0

D 3 0
0 8 5
E 3 3 0
6 0
Ket = angka nol yang sudah tidak memungkinkan lagi

Maka penugasan yang paling optimal adalah :
Produk A dikerjakan pada Mesin 2 dengan waktu 10 menit
Produk B dikerjakan pada Mesin 4 dengan waktu 9 menit
Produk C dikerjakan pada Mesin 1 dengan waktu 11 menit
Produk D dikerjakan pada Mesin 3 dengan waktu 10 menit
Produk E dikerjakan pada Mesin 5 dengan waktu 11 menit
Jadi total waktu pengerjaan =10 + 9 + 11 + 10 + 11 = 51 menit

Minggu, 03 Juli 2011

Manajemen Risiko

Manajemen Risiko

Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan, cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode yang menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan,kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.

THE LECTURE RESUME - Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah. Perusahaan asuransi enggan menerima penutupan perlindungan risiko perusahaan, karena ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko harta yang hendak diasuransikan itu.

Walaupun sesuatu perusahaan telah mengasuransikan risikonya, namun tidak berarti perusahaan itu sudah terlindung sepenuhnya. Perusahaan asuransi hanya menanggung sebagian risiko yang ada. Malah sebagian besar dari risiko perusahaan, harus dihadapi sendiri dan tidak bisa dipindahkan kepada perusahaan asuransi. Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menetukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya.
Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Dalam Perusahaan

Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.

Hubungan Dengan Fungsi Akunting
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:
Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.
Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan megukur exposure kerugian terhadap harta.
Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.
Hubungan Dengan Fungsi Keuangan
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko.
Pertama, manajer risiko biasanya bawahan Direktur Keuangan.

Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurun profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam program manajemen risiko.

Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan itu.

Hubungan Dengan Marketing
Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.
Hubungan Dengan Bagian Produksi
Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau memberikan service, pekerja sering kali diekspos pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau service yang dijualnya mungkin juga bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari pihak ketiga.
Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance
Bagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian

Hubungan Dengan Bagian Personalia
Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada program (penenggungan risiko).

Pengertian Tentang Risiko

Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Misalnya: “Bersepeda motor di atas jalan yang sangat ramai besar risikonya”, orang secara intuitif mengerti maksudnya. Tetapi pengertian yang di pahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang badan teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita menemukan banyak kontradiksi dalam pengertian tentang konsep risiko.
Risiko Spekulatif dan Risiko Murni

Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke salah satu dari dua arah.artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita katakan risiko itu spekulaatif. Risiko adalah kemungkinan kerugian tetapi bila disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung, maka risiko itu dinamakan risiko spekulatif. Contohnya: judi menimbulkan kemungkinan-kemungkinan ini, mereka berjudi mungkin menang atau kalah.

Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu yang hanya ada kemungkinan kerugian. Seorang pemilik rumah terbuka terhadap kemungkinan kerugian. Risiko ini hanyalah mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Risiko ini disebut risiko murni.

Apakah suatu risiko itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko spekulatif biasanya tidak dapat diasuransikan. Hanya risiko murni yang dapat diasuransikan.
Sumber Risiko

Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

Risiko Sosial
Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.
Risiko Fisik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain:
Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta.
Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.
Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakan harta, membunuh atau mencederai orang.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.
Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.

Jenis-jenis Risiko yang Ditangani Manajer Risiko

Manajer risiko menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko murni tertentu, misalnya perusahaan ini baru saja mengambil alih pabrik baru, karena itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.

Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko dapat dikategorikan atas:

kerugian terhadap harta.
tanggung jawab terhadap pihak lain.
kerugian personil.

Mengidentifikasikan Risiko

Sebelum memanajemeni risiko, maka harus dapat diketahui adanya risiko itu, berarti membangun pengertian tentang sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap aktivitas perusahaan. Dalam keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko tersebut secara tidak sadar.

Pengidentifikasian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang perusahaan. Untuk itu diperlukan:

Pertama: Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan
Kedua: untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menetukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.

Manajer risiko seharusnya menjalankan sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada jasa agen asuransi, broker, atau konsultan.

Klasifikasi Kerugian

Salah satu alternatif system pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist adalah sebagai berikut:

Kerugian Hak Milik (Property losses)
Kerugian langssung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung
Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.
Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain (Liability Losses)
Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
Kerugian Personaia (Personnel Losses)
Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.

Risk Analysis Questionnaire

Analisis ini menjuruskan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang diperlukan berkenan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Untuk memperkuat informasi ini, menajer risiko akan mempertimbangkan semua sumber informasi yang digunakan dalam metode-metode lainnya. Bedanya adalah bahwa pertanyaan dalam questionnaire itu menjuruskan penyelidikan itu.
Metode Laporan Keuangan

Dengan menganalisis neraca, laporan laba rugi dan catatan lain yang menyokongnya, manajer risiko bisa mengidentifikasikan semua risiko yang berkenan dengan harta, utang, dan personalia perusahaan. Dengan menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan keuangan dan anggaran, maka manajer akan dapat menemukan risiko yang akan dihadapi, sebab transaksi bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik. Maka berdasarkan metode ini setiap perkiraan (account) dipelajari secara mendalam mengenai kerugian potensial yang bisa diciptakan oleh account itu.
Inspeksi

Dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai, dan seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak dan menyakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin tidak pernah ditemukan dlam laporan tertentu.

Oleh karena itu inspeksi langsung ke obyek ini merupakan suatu keharusan.
Interaksi Dengan Bagian Lain

Keberhasilan manajer risiko mengidentifikasikan risiko terutama tergantung pada kerjasama yang erat dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan. Manajer bagian-bagian ini secara konstan menjadi awas terhadap risiko yang dihadapi.

Interaksi ini meliputi:

untuk memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu bagian mengidentifikasikan kerugian potensial yang ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer risiko sering mengunjungi manajernya serta dapat mengadakan Tanya jawab langsung dengan pegawai.
laporan lisan atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu, baik tas inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up to date mengenai perkembangan yang relevan.

Analisis Lingkungan

Lingkungan yang relevan adalah

langganan
pemasok
saingan
Undang-undang dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Dalam menganalisis masing-masing komponen pertimbangan yang penting adalah:

sifat hubungannya
keanekaannya
kestabilannya.

Sebagai contoh, apakah produk didistribusikan langsung kepada suatu grup pembeli ataukah secara tidak langsung, melalui grosir, pengecer, dan kepada orang banyak? Apakah langganan itu keluarga, perusahaan, ataukah pemerintah? Manakah servis yang penting, pemasok tunggal atau pemasok majemuk?
Kontrak apakah yang telah dibuat pemasok? Apakah persaingan memerlukan kampanye melalui iklan dan berkemungkinan membangkitkan klaim terhdap produk yang tidak memenuhi syarat? Kewajiban apakah yang paling penting dibebankan oleh pemerintah, konsumen, asosiasi, dan sebagainya.
Penggunaan Pihak Luar untuk Mengidentifikasikan Risiko

Manajer risiko boleh percaya pada agen asuransi, broker, atau konsultan menajemen risiko untuk melakukan pekerjaan yang terinci mengidentifikasikan risiko. Akan tetapi mempercayai saja sepenuhnya pihak luar untuk pengidentifikasikan risiko pada suatu ketika bisa mengandung kelemahan. Pertama, walaupun banyak dari agen asuransi dan broker lebih baik dan lebih berpengalaman menemukan risikko pada berbagai perusahaan. Kedua, disebabkan oleh waktu dan energi yang dikerahkan dalam mempersiapkan survei menyelurh, terutama bagi perusahaan besar

Tetapi kelemahan inisudah berangsur hilang,karena makin banyak konsultan manajeman risiko yang berpraktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang bersangkutan, dan tidak ada hubungannya dengan dengan perusahaan asuransi yang ingin memasarkan asuransinya.
Pembahasan

Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur risiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar untuk itu

Pengendalian resiko (risk control)
Pembiayaan risiko (risk financing)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
Menghindari risiko
Mengendalikan kerugian
Pemisahan
Kombinasi atau pooling
Pemindahan risiko
Pembiayaan risiko (risk financing) meliputi :
Pemindahan risiko
Menaggung risiko

Masing-masing peralatan itu dapat dan biasanya sebaliknya dipergunakan dalam kombinasi dengan satu atau lebih peralatan tersebut
Menghindari Risiko

Salah satu cara menghindari risiko murni adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :

Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya unutk sementara
Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi menhindari risiko berarti juga menghilangkan risko itu

Beberapa karakteristik penghindaran risiko yang seharusnya diperhatikan :

Pertama : boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko yang dihadapi, maka makin besar ketidakmungkinan menghindardinya. Misalnya kalau ingin menhindari semua risiko tanggung jawab, maka semua kegiatan perlu dihentikan.
Kedua : faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan suatu harta, mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suatu kegiatan, akan hilang, jika dilaksanakan penghindaran risiko.
Ketiga : makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta risiko yang baru.

Pemisahan Risiko

Yang dimaksud dengan pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk meramalkan kerugian yang akan dialami.
Kombinasi

Kombinasi atau pooling menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan atau kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan. Salah satu cara perusahaan megkombinasikan risiko adalah dengan perkembangan internal.
Pemindahan Risiko

Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara:

Pertama : harta milik atau kegiatan ang menghadapi risiko dapata dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Kedua : Risiko itu sendiri yang dipindahkan
Ketiga : Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss exposure unutk tranferee. Pembatalan perjanjian itu oleh transferee dapat dipandang sebagai cara ketiga dalam risk control transfer

Pembelanjaan Risiko (Risk Financing)

Pembelanjaan (pembiayaan) yang behubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian. Cara ini terdiri atas:

Risk Financing Transfer (memindahkan risiko dengan pembiayaan).
Risk Retention (risiko ditangani oleh perusahaan yang bersankutan).

Risk Financing Transfer

Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan pengerahan dana karena dijalankan dengan:

Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.

memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab tranferor terhadap kerugian yang bersangkutan.

Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.

Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari dana eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu nanti sungguh terjadi. Risk financing tranfer dapat dilakukan dengan cara

Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.
Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (nonisurance transfer)

Menanggung Sendiri Risiko (Risk Retention)

Metode yang paling umum penangan risiko ialah penanggungan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan (unplanned retention) bisa bersifat aktif atau direncanakan (planned retention). Dikatakan pasif atau tidak terencana, bila manajer risiko tidak memperhatikan tentang adanya eksposure dan karena itu tidak melakuka usaha apa pun untuk menanganinya. Sedikit sekali perusahaan yang telah mengidentifikasikan semua exposure terhadap kerugian harta benda, kerugian tanggung-gugat dan kerugian personil. Sebagai akibatnya, penanggungan risiko yang tidak terencana ini, merupakan hal yang umum dijumpai bahkan tak terelakan.
Alasan Perusahaan Melakukan Retention

Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melakukan retention dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori tersebut :

Keharusan, karena tidak tersedia alternatif lain.
Biaya.
Kerugian-harapan.
Opportunity Cost.
Kualitas pertanggungan
Pajak

Manfaat dan Biaya Asuransi

Idemnification. Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi mereka yang menderita kerugian tak diharapkan. Mereka-mereka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus dibayar pemerintah berkurang.

Mengurangi ketidakpastian (Reduction of Uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang nyata dari asuransi muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu dapat :

menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual

mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.

Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tertanggung dan bagi masyarakat. Pertama, melalui hapusnya ketidakpastian yang berhubungan dengan risiko yang dipertanggungkan, asuransi melenyapkan ketegangan mental dan fisik yang diakibatkan oleh kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan risiko itu. Kedua, karena asuransi mengurangi risiko individu dan risiko social, ia juga mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya ketidakpastian, juga akan mendorong akumulasi modal baru, karena investor potensial berkurang keragu-raguannya, periode perencanaannya diperpanjang, kredit umumnya lebih diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun.
Perusahaan Asuransi Sebagai Sumber Dana Untuk Investasi

Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dapat mengerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain di luar asuransi, tidak hanya karena risiko yang kecil tetapi juga karena adanya suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang tersedia selalu melebihi cadangan pembayaran klaim..
Rinkasan manfaat

Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah :

Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.
mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan kekhawatiran;
menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan stuktur harga yang optimum;
menyediakan dana untuk investasi;
memperbaiki posisi persaiangan perusahaan kecil. Sebagai tambahan perusahaan asuransi dalam praktek berperan pula dalam aktivitas penting pengendalian kerugian.

Suatu Pendekatan Kualitatif Dalam Pemilihan Metode Penanganan Risiko

Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap masalah yang mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan maupun yang berhubungan dengan faktor manusia, maka seringkali manajer resiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu abgian saja dari total program manajemen risskonya. Malahan secara periodik, manajemen risiko harus memperluas peninjauannya. Peninjauan ini bisa dilakukan sendiri bisa dengan bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain dari bantuan konsultan atau perusahaan asuransi. Dalam bidang lain, dari manajemen resiko pendekatan cara sistem mendorong perusahaan unutk mempertimbangkan secara serentak aspek-aspek operasi manajemenasuransi hendaknya mengikuti cara itu. Alasan mengapa harus dilakukan peninjauan filosofi total risiko dan prosedurnya adalah perlunya untuk membangun kebijaksanaan manajemen risiko yang sejalan dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan dan mengetahui hubungan timbal balik antara berbagai bidang dan berbagai keputusan bidang resiko.
Pendaftaran Sementara

Dalam langkah pertama, manajer resiko harus menetapkan kombinasi penutupan asuransi yang dapat memberikan perlindungan terbaik terhahdap resikoyang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya ialah untuk mengadakan perlindungan yang paling lengkap dengan biaya yang paling murah.
Membuat Daftar Yang Telah Diperbaiki

Setelah daftar sementara itu lengkap, manajer resiko lalu meninjau kontrak-kontrak dalam masing-masing golongan. Sebagai contoh kontrak-kontrak yang dikeluarkan dari golongan yang esensial mungkin meliputi perlindungan terhadap

Kerugian yang bisa dipindahkan kepada pihak laindengan biaya yang lebih murah dari premi asuransi
Kerugian yang bisa dicegah atau dikurangi sedemikian rupa sehingga tidak lagi merupakan kerugian yang parah
Kerugian yang terjadi demikian seringnya sehingga kerugian itu dapat diperkirakan dengan seksama.

Pendekatan Kuantitatif Dalam Proses Pemilihan Metode Penanganan Risiko

Penerapan pendekatan ini agak terbatas, disebabkan oleh beberapa hambatan sebagai berikut :

Data yang diperlukan tidak ada atau tidak mencukupi
Kemungkinan kurangnya pengalaman penggunaan cara ini

Walaupun adanya keterbatasan tersebut, pendekatan ini sangat bermanfaat dalam menetapkan sesuatu keputusan manajemen yang penting.
Pengaruh Kecemasan Dalam Menetapkan Keputusan

Kecemasan tentang kemungkinan terjadinya kerugian belum diperhitungkn secara biaya. Nilai kecemasan tentu saja itu merupakan faktor yang sangat subyektif.

Tujuan manajemen risiko akan mempengaruhi faktor kecemasan tersebut sebab :

Tujuan manajemen risiko menentukan seberapa besar pentingnya faktor kecemasan itu seharusnya ditempatkan pada kerugian potensial.
Tujuan manajemen risiko mencerminkan sikap perusahaan yang bersangkutan rehadap risiko

Metode Kecemasan

Dengan metode kecemasan, manajer risiko memilih keputusan dalam waktu yang lama (long run) akan menghasilkan kerugian rata-rata pertahun yang paling rendah. Termasuk di dalam kerugian tersebut adalah suatu nilai yang dibebankan untuk menanggung kecemasan sebab dengan fluktuasi kerugian lebih dari tahun ke tahun.
Exposure Kerugian terhadap Pendapatan

Kerugian harta yang sifatnya langsung dan tidak langsung, yang dibicarakan disini pada dasarnya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi ketika hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja. Kerugian tak langsung itu tidak terbatas sampai kerugian harta saja, tetapi termasuk kerugian-kerugian tak lanngsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian atau perbaikan. Peursahaan mungkin mengalami menurunnya pendapatan jika harta yang rusak itu mengganggu produksi dan kegiatan lain, seluruhnya maupun sebagai akibatnya antara lain :

Menurunnya pendapatan atau
Meningkatnya biaya-biaya

Manajer risiko juga menemukan suatu hal yang lebih sulit unutk mengukur kerugian potensial dan exposure terhadap pendapatan bersih karena banyak variable yang tersangkut. Bab inimenggambarkan eksposure pendapatan yang utama dan kerugian potensialnya. Beberapa kejadian utama yang menurunkan pendapatan sebagai akibat dari kerugian kebetulan yang terjadi terhadap hak milik termasuk :

Kerugian sewa
Terganggunya kegiatan perusahaan
Terganggunya operasi perusahaan pemasok atau pemakai
Berkurangnya laba pada barang jadi
Pengumpulan piutang mengecil

Kerugian Sewa

Seandainya bangunan secara tidak sengaja rusak atau hancur, dan apabila perjanjian menyebutkan bahwa penyewa tidak bertanggung jawab untuk membayar sewa selam periode hak milik tersebut tidak dapat dipergunakan, maka si pemilik menderita rugi sewa, dikurangi beberapa biaya selama masa untuk memperbaiki gedung itu sampai semula.
Terganggunya Kegiatan Perusahaan

Karena harta dirusak atau dirubuhkan, perusahaan atau organisasi lain mungkin akan menutup atau mengurangi kegiatan. Kerugian karena terganggunya sperti itu meliputi :

Laba bersih perusahaan yang akan diperoleh jika perusahaan tidak terganggu
Pengeluaran (biaya) yang tetap yang haus dibayar, seperti gaji pegawai, penyusutan, premi asuransi dan sebagainya.

Kerugian Netto atas laba akan tergantung atas :

Keadaan perekonomian.
Keadaan umum perusahaan-perusahaan dalam kelompok industri itu.
Keadaan perusahaan itu sendiri.

Terganggunya Kesatuan Perusahaan

Beberapa perusahaan hanya terganggu pada satu pemasok untuk penyelidikan tenaga, bahan atau peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan pemasok tunggal, akan menyebabkan terganggunya pula kegiatan produksi dan penjualan perusahaan
Kerugian atas Pendapatan yang Berkenaan Dengan Barang Jadi

Sepeti yang diuraikan di atas, kegiatan perusahaan pabrik dianggap terganggu jika proses produksi, dan penjualan terganggu. Karenanya jika barang jadi rusak atau terpaksa dimusnahkan maka pengusaha pabrik akan mengalami kerugian terhadap pendapatan, karena tidak bisa dijualnya barang jadi itu semestinya.
Pengumpulan Piutang yang Semakin Mengecil

Seandainya catatan piutang suatu perusahaan rusak atau hilang, hal ini bisa menyebabkan kesulitan yang semakin besar terhadap pengumpulan piutang dari langganan. Semakin besar jumlah langganan dan rata-rata semakin piutang semakin kecil, maka kesulitan yang lebih besar akan terjadi.

Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

Kegiatan Belajar 2: Perilaku Konsumen sebagai Sebuah Studi
Rangkuman

Perilaku konsumen adalah salah satu cabang dari ilmu manajemen, yaitu lebih spesifik lagi bidang pemasaran. Studi tentang perilaku konsumen merupakan integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini juga makin berkembang.

Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.

Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran.

Kegiatan Belajar 3: Perilaku Konsumen dan Strategi
Rangkuman

Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.

Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya.

Ekonomi Manajerial

Hukum Pajak

PERPAJAKAN

Pengertian :
1. menurut Prof dr.Andriani
adalah iuran kepala negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh Wp. menurut peraturan - peraturan dengan tidak mendapat kontra prestasi yang langsung dapat ditunjuk, dan gunanya untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran pemerintah.
2. Menurut Prof Dr. Rachman soemitro, SH
iuran rakyat kepada kas negara/peralihan kekayaan dari sektor pemerintah. berdasarkan undang2 dengan tidak mendapat jasa imbal balik yang langsung dapat ditunjuk yang gunanya untuk membiayai pengeluaran umum dan digunakan sebagai pendorong pencapaian tujuan diluar bidang keuangan.
3. menurut Prof S.I Djajaningrat :
Adalah menyerahkan sebagian kekayaa kepada negara disebabkab suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu. Menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah dapat dipaksakan, tetapi tidak ada timbal balik secara langsung untuk memelihata kesejahteraan umum.

CIRI - CIRI PAJAK
a. Dipungut oleh negara, berdasarkan UU dan peraturan
b. Dalam pembayaran tidak dapat ditujukan adanya kontra prestasi individu dari pemerintah
c. digunakan untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran pemerintah. Kalau lebih sebagai publik invesment
d. Di pungut keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu pada seseorang

Sumber - sumber penerimaan negara selain pajak :
a. Keuntungan perusahaan negara BUMN, BUMD
b. Penghasilan barang- barang milik negara, bumi, air dan kekayaan alam
c. Penghasilan saham - saham yang dimiliki oleh negara
d. Penghasilan denda/ sitaan
e. Hibah/sumbangan
f. Hak waris harta terlantar

Macam - macam pungutan di indonesia

Pungutan
1. Pajak a. pusat
b. Daerah a). dari kantor pusat
:). daerah asli

2. Bea dan Cukai
a. Bea a). Pusat
:). Daerah
b. Cukai

3. Lain-lain
a. Retribusi
b. Iuran
c. Lain-lain

FUNGSI PAJAK

1. Budgetaer ( anggaran)
2. Reguler (mengatur)
a. Ekonomi
b. sosial
c. Kebudayaan
3. Sosial

KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

1. Hukum Privat
a. Perdata
b. Dagang
2. Hukum Publik
a. H. Tata Negara
b. H. Adm Negara
c. H. Pidata
d. H. Pajak

AZAS - AZAS HUKUM PAJAK

Azas-azas hukum pajak:

1. Falsafah Hukum
a. T. asuransi
b. T. Kepentingan
c. T. Gaya Pikul
d. T. Daya Beli
2. Yuridis
3. Ekonomis
4. Finansial

Hukum Pajak :
1. Materiil :
Norma-norma : keadaan, perbuatan, peristiwa hukum (objek). siapa yang dikenakan pajak (subjek). Berapa besar pajak (tarif), serta sesuatu yang timbul dan hapus hutang pajak hubunganya antara pemerintah dan WP
Contoh ; Undang - undang Pajak Penghasilan

2. Formil :
- Tata cara prosedur penetapan hutang pajak
- Hak - hak fiskus
- Kewajiban WP

Pengelompokan pajak

1. Menurut Golongannya
a. Pajak langsung : pajak dipikul sendiri WP, pajak penghasilan
b. pajak tidak langsung : pajak yang dilimpahkan pada orang lain (PPN)
2. Menurut Sifatnya
a. Pajak Subyektif
b. objektif
3. Menurut lembaga yang pemungut
a. Pajak pusat
b. pajak daerah

Sabtu, 02 Juli 2011

Aspek Hukum Dalam Ekonomi

ASPEK HUKUM dalam EKONOMI

Pengertian Hukum mengandung makna yang luas meliputi semua peraturan .Para ahli sarjana hukum memberikan pengertian hukum dengan melihat dari berbagai sudut yang berlainan dan titik beratnya, Contohnya:

1. Menurut Van Kan
Hukum merupakan keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat.

2. Menurut Utrecht
Hukum merupakan himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.

3. Menurut Wiryono Kusumo
Hukum adalah merupakan keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib di dalam masyarakat dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi.

Hukum memiliki beberapa unsur, yaitu :
a. Adanya peraturan/ketentuan yang memaksa
b. Berbentuk tertulis maupun tidak tertulis
c. Mengatur kehidupan masyarakat
d. Mempunyai sanksi.

Peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat mempunyai dua bentuk yaitu tertulis dan tidak tertulis. Peraturan yang tertulis sering disebut perundang undangan tertulis atau hukum tertulis dan kebiasan-kebiasaan yang terpelihara dalam kehidupan masyarakat. Sedang Peraturan yang tidak tertulis sering disebut hukum kebiasaan atau hukum adat.


SUMBER-SUMBER HUKUM

Beberapa pakar secara umum membedakan sumber-sumber hukum yang ada ke dalam (kriteria) sumber hukum materiil dan sumber hukum formal, namun terdapat pula beberapa pakar yang membedakan sumber-sumber hukum dalam kriteria yang lain, seperti :

a. Menurut Edward Jenk , bahwa terdapat 3 sumber hukum yang biasa ia sebut dengan istilah “forms of law” yaitu :
1. Statutory
2. Judiciary
3. Literaty

b. Menurut G.W. Keeton , sumber hukum terbagi atas :
1. Binding sources (formal), yang terdiri :
- Custom
- Legislation;
- Judicial precedents.
2. Persuasive sources (materiil), yang terdiri :
- Principles of morality or equity
- Professional opinion.

Ditinjau dari segi bentuknya,hukum dapat dibedakan atas :

1. Hukum tertulis ( statute law, written law )
2. Hukum tak tertulis ( unstatutery law, unwritten law )

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Sumber-sumber Hukum Bisnis pada Aspek Hukum dalam Ekonomi
Setidaknya ada empat sumber hukum bisnis pada aspek hukum dalam ekonomi, yaitu perundang-undangan, kontrak perusahaan, yurisprudensi, dan kebiasaan. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. 1. Perundang-undangan
Perundang-undangan dalam hal ini meliputi undang-undang peninggalan Hindia Belanda di Indonesia pada masa lampau, namun masih dianggap berlaku dan sah hingga saat ini berdasarkan atas peralihan UUD 1945, misalya ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang). Selain itu juga perundang-undangan yang termaktub mengenai perusahaan di Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang terus dilaksanakan dan dikembangkan hingga saat ini.
1. 2. Kontrak Perusahaan
Kontrak perusahaan atau yang biasa juga disebut dengan perjanjian selalu ditulis dan dianggap sebagai sumber utama hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kesepakatan. Apabila saat tertentu terjadi perselisihan antara pihak-pihak terkait, dalam hal ini saat kontrak perusahaan masih berlaku, maka penyelesaian dapat dilakukan melalui perdamaian, arbitase, atau pengadilan umum sekali pun jika tidak ditemui penyelesaian yang jelas. Tentunya kontrak perusahaan ini yang akan memberikan pertimbangan tertentu sekaligus secara jelas akan mempengaruhi putusan. Karena secara jelas semua menyangkut kontak dan ketentuannya telah tercantum dalam kontrak tersebut.
1. 3. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah sumber hukum perusahaan yang dapat diikuti oleh pihak-pihak terkait. Hal ini akan mengisi kekosongan hukum, terutama jika terjadi suatu sengketa terkait pemenuhan hak dan kewajiban. Secara otomatis, yurisprudensi ini akan memberikan jaminan perlindungan atas kepentingan pihak-pihak, terutama bagi mereka yang berusaha di Indonesia.
1. 4. Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sumber hukum khusus yang tidak tertulis secara formal. Kebiasaan sebagai sumber hukum dapat diikuti pengusaha tatkala peraturan mengenai pemenuhan hak dan kewajiban tidak tercantum dalam undang-undang dan perjanjian. Karena itulah kebiasaan yang telah berlaku dan berkembang di kalangan pengusaha dalam menjalankan perusahaan dengan lazim menjadi panutan untuk mencapai tujuan sesuai kesepakatan. Kebiasaan yang biasanya dapat menjadi acuan bagi perusahaan adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perbuatan yang bersifat perdata.
2. Mengenai hak serta kewajiban yang seharusnya dipenuhi.
3. Tidak bertentangan dengan undang-undang atau kepatuhan yang ada.
4. Diterima oleh pihak-pihak secara sukarela karena telah dianggap sebagai hal yang logis dan patuh.
5. Menuju akibat hukum yang dikehendaki oleh pihak-pihak.

Komunikasi Bisnis

REVISI PESAN BISNIS


Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan (revisi) terhadap pesan-pesan bisnis..Revisi ( Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan.

Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda.

Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.

A. Menyunting Pesan (Editing)

Setelah naskah pertama selesai, kebanyakan orang menganggap pekerjaan menyusun pesan telah selesai dan mulai beralih ke pekerjaan lainnya. Hal yang sesungguhnya tidaklah demikian. Menyusun pesan bisnis memerlukan proses yang dilakukan dengan hati-hati. Draft pesan yang telah selesai harus ditelaah ulang ( review) da diperbaiki lagi, baik dari sudut isi amupun gaya bahasa yang digunakan, organisasi, serta format penulisannya.

1. Revisi Isi, Organisasi, Gaya Penulisan, dan Format.

Idealnya,naskah pertama dibiarkan selama beberapa saat sebelum memulai proses penyuntingan. Evaluasi dimulai dengan membaca secara cepat dan memusatkan perhatian pada isi, organisasi, dan format pesan. Draft pesan dibandingkan dengan rencana semula. Pertanyaan-pertanyaan berikut bias dijadikan pedoman dalam melakukan evaluasi terhadap isi, organisasi dan format pesan:

 Apakah kita telah memasukkan butir-butir pesan dengan urutan yang logis?
 Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
 Apakah pokok pikiran yang paling penting telah memperoleh porsi yang cukup?
 Apakah kita telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
 Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda?
 Apakah kita ingin menambahkan informasi yang baru?

Bagian awal dan akhir memiliki dampak yang paling besar bagi penerima. Pastkan bahwa bagian awal relevan, menarik dan sesuai dangan kemungkinan reaksi penerima. Bagian akhir dikain ulang untuk memastikan bahwa gagasan pokok telah dirngkas dengan baik dan memberikan kesan positifpada penerima.

Setelah kita merasa yakin dengan isi dan organisasi dari pesan bisnis kita, selanjutnya kita perlu memperhatikan gaya penulisan. Apakah gayanya sudah menimbulkan nada yang sesuai dangan peristiwa? Untuk memastikan kemudahan pembacaan, periksa kembali kosa kata, panjang kalimat dan paragraph dan struktur kalimat. Perlu dicari kemungkinan-kemungkinan pesan lebih menarik melalui penggunaan kata-kata dan ungkapan yang lebih kuat dan bersemangat.

2. Pemilihan Kata yang Tepat

Dalam menyampaikan pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud komunikasi menjadi terganggu. Ada beberapa yang perlu dicermati sehubungan dengan pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis.

 Pilihlah kata yang sudah dikenal oleh audiens.
 Pilihlah kata-kata yang singkat (efisien).
 Hindari kata-kata yang bermakna ganda.

3. Penggunaan Kalimat yang Efektif

Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi dua syarat berikut:

 Mampu mewakili pikiran atau perasaan pembicara atau penulissecara tepat.
 Mampu menimbulkan pengertian yang sama tepat dalam pikiran atau perasaan pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembicara atau penulis.

Jika kedua syarat ini dipenuhi maka kemungkinan terjadinya salah paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: kesatuan gagasan, kepaduan yang baik, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran.

Kesatuan gagasan di sini diartikan sebagai adanya satu atau lebih pokok pikiran. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh Subjek, predikat dan plus/minus objek. Kesatuan yang diwakili oleh subjek, predikat dan plus/minus objek itu dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Contoh:

 Semua karyawan perusahaan tersebut mendapat penjelasan tentang sistem penggajian yang baru (Kesatuan Tunggal)
 Ia bekerja di unit keuangan pada perusahaan itu, tetapi ia merasa kurang cocok di bagian keuangan (Kesatuan yang mengandung pertentangan)
 Kita boleh menyusul saya ke tempat itu, atau tinggal saja di sini
(Kesatuan Pilihan).

Kepaduan yang baik adalah hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Ada bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang rapat hubungannya.
Contoh:

 Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya (Kepaduan yang baik)
 Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing (Kepaduan tidak baik)

B. Menulis Ulang Pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang” Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan berikut:
1. Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-beanr memperbaikinya
2. Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
3. Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Telah disampaikan bahwa dokumen bisnis dapat meningkatkan citra perusahaan. Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat. Namun perhatian dan waktu yang digunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu (dead line).
Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph yang bertaliansecara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.


C. Memproduksi Pesan

Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya , kemudahan dibaca, pilihan kata, pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis.
Pada masa sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer. Berbagai aplikasi bias dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
Desain pesan yang efektif akan member pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.
Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

 Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan margin, jenis huruf, besar huruf, spasi dan garis.

 Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan,perlu dijaga keseimbangan ruang antara teks, gambar dan ruang kosong.

 Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.

 Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan. Rincian pesan ingin ditampilkan akan mempengaruhi desan.

D. Mencetak Pesan

Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak pesan. Tekhnologi layar computer saat ini memang sudah WYSWYG (What you see is what you get). Namun, mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakukan untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan rincian lainnya.

Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality yagn lebih rendah (economode) untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isipesan, organisasi, penulisan, format, dan desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya didistribusikan kepada penerima.