Minggu, 23 Oktober 2011

Tekhnik Proyeksi Bisnis

ANGGARAN PENJUALAN
2.1. PENGERTIAN
Dalam penyusunan anggaran operasional perusahaan \, biasanya kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang diterima karena adanya penjualan. Anggran penjualan meliputi anggaran tentang jenis produk yang akan dijual, volume produk yang akan dijual, harga per unit, waktu penjualan, dan daerah penjualannya. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lannya. Oleh karena itu setelah anggaran penjualan disusun, dilanjutkan dengan menyusuan anggaran operasional lainnya. Setelah anggaran operasional dibuat, selanjutnya disusun anggaran keuangan, semua dibuat dengan berpedoman kepada anggaran penjualan.

Anggaran penjualan yang disusun mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Secara Umum
Sama dengan semua anggaran, yaitu sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.
2. Secara khusus
Berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan.

Agar anggaran dapat disusun, langkah awal yang harus ditempuh adalah menetapkan target penjualan. Untuk menetapkan target penjualan, beberapa pokok berikut perlu diperhatikan. :

1. Harus mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :
• Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional
• Keadaan persaingan, apakah bersifat monooli, persaingan bebasa dan sebagainya.
• Kemampuan paar untuk menyerap barang (peluang pasar)
• Keadaan/sifat konsumen, yaitu konsumen akhir dan konsumen industri
• Kemampuan financial, yaitu kemampuan membiayaa riset pasar, modal kerja, membeli bahan mentah, dan lain ssebagainya
• Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja baik dalam jumlah mauun kualtasnya.
2. Membuat suatu proyeksi /forecast penjualan (ramalan penjualan)

2.2. FORECAST PENJUALAN
Forecast penjualan adalah perkiraan / proyeksi secara teknisi permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Dalam hal ini hasil dari suatu forecast lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang kuantitatifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu. Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana. Hal ini disebabkan karena :
• Forecast lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai subjek tertentu, misalnya penjualan.
• Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis dari permintaan konsumen potenasial untuk jangka waktu tertentu, dengan menyebutkan asumsi yangmendasarinya
• Forecast selayaknya hanya dipandang sebagai bahan masukan untuk mengembangkan suatu rencana penjualan.
• Manajemen dapat menerima atau menolak hasil dari suatu forecast

Pada umumnya hasil dari suatu forecast penjualan akan dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal berikut :
a. Pendapat
b. Strategi-strategi yang direncanakan
c. Keterikatan/komitmen dengan sumber daya
d. Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan.

Secara umum teknik forecast yang umum diterapkan untuk memperoleh suatu forecast penjualan dapat dikelompokkan menjadi :


1. Forecast berdasarkan judgement
2. Forecast berdasarkan analisis statistika.
3. Forecast berdasarkan metode khusus

1. Forecast berdasarkan judgement
Forecast berdasarkan judgement dapat dilakukan melalui pendapat pimpinan bagian pemasaran, pendapat para petugas penjualan, pendapat para penyalur, pendapat konsumen, maupun pendapat para ahli.
2. Forecast berdasarkan analisis statistika
a. Apabila [erhitungan berdasarkan data histories dati satu variable saja, maka digunakan cara :
1. Metode Tren bebas
2. Metode Tren Semi Average
3. Metode Tren Moment
4. Metode tren least Square
b. Apabila perhitungan berdasarkan data histories dari satu variable yang akan ditaksir dihubungkan dengan data histories lain yang mempunyai hubungan kuat terhadap perkembangan variable yang akan ditaksir, maka dignakan cara :
1. Metode Korelasi
2. Metode Regresi

PT. PRATAM JAYA, yang bergerak dalam bisnis makanan anak, memiliki data penjualan tahunan sebagaimana tertera pada Tabel. 2.1
Tabel 2.1
Penjualan makanan Anak PT. PRATAMA JAYA tahun 2003-2007

Tahun Jumlah Penjualan (juta unit)
2003 140
2004 148
2005 157
2006 160
2007 169

Terhadap data penjualan PT. PRATAMA JAYA, tersebut dapat dibuat forecast penjualan untuk tahun 2008 dan seterusnya dengan menggunakan beberapa metode yang disebutkan sebelumnya, berikut akan diberikan ilustrasi pemakaian metode –metode tersebut

1. Metode Trend Bebas
Pada umumnya metode trend bebas cenderung dignakan sebagai analisis pendahuluan yang akan memberikan gambaran awal dari suatu permasalahan yang dihadapai. Metode trend bebas mencoba melihat pola data amatan melalui tebaran titik dari pasangan data panjualan pada setiap waktunya. Berdasarkan tebaran data yang terbentuk dapat diperkirakan trend penjualan dari data tersebut. Sebagai contoh bila terhadap data penjualan PT. ADIWIJAYA sebagaimana tertera pada Tabel 2.1 dibuat tebaran titiknya dan ditarik garis yang menghubungkan titik-titik pasangan pengamatan tersebut, akan diperoleh gambaran trend penjualan sebagai berikut :

Y (unit)
170

160

150
140
0 N 2003 2004 2005 2006 2007 X


Dari gambaran yang diperoleh, bila asumsi yang disebutkan sebelumnya dipenuhi, maka dapat diramalkan bahwa penjualan PT. PRATAMA JAYA tahun 2007 akan meningkat melebihi penjualan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian gambaran tentang beberapa berapa besanya penjualan PT. PRATAMA JAYA pada tahun 2007 dan seterunya dalam bentuk angka tidak dapat diperoleh dengan menggunakan trend bebas ini. Untuk memperoleh hasil peramalan yang lebih akurat, pada umumnya metode trend bebas perlu dilanjutkan ke analisis yang dapat menunjukan bentuk hubungan antara data penjualan dengan waktu.

2. Metode Trend Semi Average
Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan forecast dengan bentuk suatu persamaan seperti analisis regresi. Metode ini dapat digunakan apabila data yang ada jumlahnya genap, sehingga dapat dbagai menjadi dua kelompok sama besar.
Metode trend semi average memiliki mekanisme sebagai berikut ;
1. Membagi data yang ada menjadi dua kelompok
Contoh Aplikasi :
Jika data penjualan yang dimiliki oleh PT. PRATAMA JAYA adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Data Penjualan PT. PRATAMA JAYA tahun 2002-20007

Tahun Jumlah Penjualan (Y) dlm juta unit
2002 140
2003 148
2004 157
2005 157
2006 160
2007 169

Untuk kasus penjualan PT. PRATAMA JAYA tersebut, kelompok pertama adalah data penjualan tahun 2002, 2003 dan 2004. Kelompok kedua adalah data penjualan tahun 2005, 2006, dan 2007.

1. Dari tiap kelompok data dicari nilai rata-rata. Rata-rata dari kelompok pertama adalah 148,33 dan rata-rata kelompok kedua adalah 162 sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :


Tahun Jml penjualan (Y) dalam juta unit
Total
Average
X
1994 140
-1
1995 148
445 445 = 148,33 0
1996 157 1

1997 157
2
1998 160 486 486 = 162 3
1999 169 4
3. Memberi score terhadap waktu yang terkait dengan data penjualan Dalam metode trend semi average ini, acuan adalah kepada kelompok pertama. Score 0 diberikan bagi data yang berada di tegah dari data yang ada pada kelompok pertama bila datanya ganjil. Selnjutnya terhadap data yang sebelumnya diberi score -1, -2, -3 dst dan terhadap data yang sesudah diberi score 1,2,3, dst. Untuk data yang jumlahnya genap, biasanya score tidak melibatkan nilai nol. Sebagai contoh bla datanya ada 4, score yang diberikan adalah -3,-1,1,3
4. melanjutkan pemberian score pada kelompok data yang kedua. Contoh pada kasus data penjualan PT. ADIWIJAYA score terakhir dari kelompok 1 adalah 1, maka terhadap data penjualan tahun 1997, 1998, 1999 diberi score 2,3 dan 4.
5. membentuk persamaan Y= a+bX dan melakukan forecast nilai Y untuk nilai X yang ditentukan , dimana
a = rata-rata kelompok 1 (X1)
b= selisih antara X2 dengan X1 dibagai dengan jumlah data yang ada dalam 1 kelompok
Jadi :
a = 148,33
162 – 148,33
b --------------------------- = 4,5567
3

dengan demikian persamaan yang terbentuk adalah :

Y = 148,33 + 4,5567 (X)

Maka forecast penjualan untuk tahun 2000 adalah (dberi score x = 5)

Y = 148,33 + 4,5567 (50 = 171,11

Untuk tahun 2001, diramalkan penjualan PT. ADIWIJAYA sebesar :

Y = 148,33 + 4,5567 (6) = 175,67

Dalam mengunakan metode tren semi average ini perlu disadari bahwa keakuratan forecast akan semakin rendah bila periode waktu permalannya smakin jauh ke depan dari data yang digunakan untuk forecast.

3. Metode Trend Moment
Metode trend moment merupakan analisis yang dapat digunakan untuk keperluan peramalan dengan membentuk persamaan : Y = a + b X sebagaimana telah diulas pada Metode rend semi Average.
Dalam enerapannya metode ini tidak mensyaratkan jumlah data harus genap. Perbedaan dengan Metode trend semi Average terletak pada pemberian score nilai X nya. Dalam hal ini pemberian score X dimulai dari 0,1,2 dst. Berikut akan diberikan ilustrasi penerapan metode ini untuk data penjualan PT. PRATAMA JAYA sebagaimana tertera pada tabel 2.1
Tahun Y X XY X2
2003 140 0 0 0
2004 148 1 148 1
2005 157 2 314 4
2006 160 3 480 9
2007 169 4 676 16
S 774 10 1.618 30

Dalam mencari koefisien a dan b digunakan persamaan :
S Y = n . a + b. SX
SXY = a. SX + b. SX2
Keterangan : n = banyaknya pasangan amatan x,y = 5

Selanjutnya terhadap persamaan-persamaan yangterbentuk dapat dicari penyelesainnya melalui metode eliminasi ataupun metode substitusi sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut :
I. 774 = 5.a + b (10) [ x2 ]
II. 1.618 = 10 . a + b 9300 [ x1 ]
1.548 = 10 a + 20 b
1.618 = 10.a + 30 b (-)
- 70 = - 10 b b = 7
Substitusikan
b = 7 (I) 774 = 5 a + 10 (7)
5a = 774 - 70 = 704
a = 704 / 5 = 140,8
maka persamaan trendnya : Y = 149,8 + 7 (X)
forecast penjualan untuk tahun 2000 ;
Y = 154,8 + 7 (3) = 175,8


4. a. Metode Lest Squre (metode Jumlah Kuadrat Terkecil)
Dalam hal ini , terhadap data dilakukan pembagian menjadi dua kelompok . Untuk data yang jumlahnya :
• Genap, maka score nilai X – nya adalah … -5,-3,-1,1,3,5
• Ganjil , maka score nilai X – nya adalah …. , -2,-1,0,1,2
Selanjutnya koefisien a dan b dicari dengan rumus :
∑ Y ∑XY
a = ----------- b = -----------
n ∑ X2

Berdasakandata penjualan PT. PRATAMA JAYA, pada tabel ini , hasil perhitungan dengan teknik ini adalah sebagai berikut

Tahun Y X XY X2
2003 140 -2 -280 4
2004 148 -1 -148 1
2005 157 0 0 0
2006 160 1 160 1
2007 169 2 338 4
S 774 0 70 10


774 70
a = ----------- = 154,8 b = ----------- = 7
5 10

Sehingga persamaam trend metode least square adalah
Y = 154,8 + 7 (X)

Forecast penjualan tahun 2008 :
Y = 154,8 + 7 (3) = 175,8


b. Metode korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresi menunjukkan hubungan antara satu variable dengan satu atau lebih variable lainnya. Dengan analisis korelasi dapat diketahui keeratan hubungan dari variable-variabel yang menjadi perhaian sedangkan dengan analisis regresi dapat diketahui bentuk hubngan dari variable-variabel yang menjadi perhaian.
Dengan analisis regresi dapat diketahui besarnya perubahan variavel yang dicari bla factor-faktor lain yang mempengaruhi variable tersebut berubah. Seperti ada contoh di atas, perubahan tingkat penjualan tidak hanya ditentukan oleh pola penjualannya tetapi juga di tentukan leh factor-faktor lain.
Aplikasi dari metode ini berdasarkan data penjualan PT. PRATAMA JAYA pada tabel 2.1 adalah sebagai berikut. Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam jutaan ruiah0 dan Y menunjukkan jumlah penjualan (dalam juta unit) ilustrasi terhadap metode ini ditunjukkan sebagai berikut :

Tahun Y X XY X1 X2
1995 9 140 1.260 81 19.600
1996 12 148 1.776 144 21.904
1997 14 157 2.198 196 24.649
1998 15 160 2.400 225 25.600
1999 17 169 2.873 289 28.561
S 67 774 10.507 935 120.314

Persamaan regresinya -------------> Y = a + b (X)

Koefisien a dan b dicari dengan persamaan
S xY - SX. SY 5 910507) – (67) (7740
b = ---------------------------------- = --------------------------------------= 3,64
n. SX2 – (SX)2 5 (935) - (67)2

S Y – b. SX 7745 – (3,64) (67)
a. = --------------------------- = -------------------------- = 106,02
n 5


Jadi : Y = 106,02 + 3,64 X

Persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila biaya iklan naik satu juta rupiah, jumlah penjualan akan meningkat 3,64 juta unit.
Koefisein korelasi dicari dengan persamaan :
nSXY - SX. SY
r = -----------------------------------------------
ÖnSX2 - (SX)2 Ön. SY2 - (SY)2


intepretasi dari koefisien korelasi secara teoritis adalah sebagai berikut :
• Jika 0 £ r £ 1 berarti variable x memiliki hubungan yang positif dan berbanding lurus (linier) dengan variable Y. Bila nilai Variabel X bertambah maka nilai variable Y juga akan bertambah, dmikian juga sebaliknya. Semakin dekat nilai r ke 0 maka smakin lemah kekuatan hubngan kedua variable tersebut, sebaliknya semakin dekat nilai r ke 1 semakin kuat hubungan dari kedua variable tersebut.
• Jika r = 0 berarti X tidak memiliki hubungan linier dengan variable Y. Artinya gejolak nilai variable X tidak berpengaruh terhadap gejolak atau perkembangan nilai variable Y. dengan kata lain bertambah atau berkurang nilai variable Y tidak terkait dengan perubahan nlai variable X
• Jika -1 £ r £ 0 berarti variable X berhubngan dengan variavel Y etapi hubungannya negative. Dalam hal ini jika nilai ariabel X bertambah maka nilai variable Y justeru berkurang,demikian juga sebaliknya.

Nilai koefisien korelasi uintuk data sebelumnya adalah :

5 (10.507) – (67) 7740
r =----------------------------------------------------------------------------- = 0.,994
Ö5 9935) - (67)2 Ö 5 9120.3140 - (774)2


Dengan demikian, karena nilai yang diperoleh mendekati 1, berarti terdapat keeratan hubungan yang sangat kuat diantara biaya iklan dengan jumlah penjualan. Sifat hubungan antara keduanya adalah positif yang berarti dengan meningkatnya biaya iklan terjadi pula kenaikan jumlah penjualan.

3. Forecast berdasarkan Metode khusus
a. Analisis industri
Dalam analisis ini lebih ditekankan pada “ market Share” yang dimiliki perusahaan. Analisis ini menghubungkan potensi penjualan pwerusahaan dengan industri pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan)


Tahapan dalam pemakaian analisis industri :
1. Membuat proyeksi permintaan industri
2. Menlai posisi perusahaan dalam persaingan
Permintaan perusahaan
Market Share = ------------------------------------------ x 100%
Permintaan industri

b. Analisis Product Line
Umumnya analisis product line digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam dan tidak mempunyai kesamaan, sehingga dalam membuat forecast nya harus terpisah.
c. Analisis Penggunaan akhir
Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, masih memerlukan proses lebih lanjut menjadi produk jadi dan siap untuk dikomsumsi, maka dalam pembuatan forecast-nya ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya dengan produk yang dihasilkan

2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PENJUALAN
1. Faktor Intern
Yaitu factor-faktor yang beraal dari dalam perusahaan.
Yang termasuk dalam factor ini antara lain
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubngan dengan masalah penjualan
c. Kapasitas produksi dan kemungkinan perluasannya
d. Tenaga kerja yang dimiliki
e. Modal yang tersedia
f. Fasilitas-faslitas lain

2. Faktor Ekstern
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan
Yang termasuk dalam factor ini, antara lain
a. keadaan persaingan di pasar
b. Posisi perusahaan dalam persaingan
c. Tingkat pertumbuhan penduduk
d. Tingkat penghasilan masyarakat
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan
f. Agama, adapt istiadat dan kebiasaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaan perekonomian nasional/internasional
i. Kemajuan teknologi barang-barang substitusi, selera konsumen

Contoh Kasus :
PT. SURYA PUTRA, memproduksi tiga jenis produk yaitu : AA , BB, CC. Data penjualan dalam unit ketiga produk tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun AA BB CC
2002 4500 8000 3500
2003 6000 6000 4000
2004 5000 5000 4500
2005 4500 7500 6000
2006 5500 8000 6500
2007 6000 6500 5000

Harga jual/unit untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut :
AA = Rp. 2250
BB = Rp. 3000
CC = Rp. 5200

1. Membuat ramalan tingkat penjualan (tahun 2008) dalam unit untuk produk AA dengan mentode Least Square, Produk BB, dengan metode Semi Average dan Produk CC dengan metode Trend Moment
2. Membuat Analisa korelasi dan regresi antara penjualan dengan biaya iklan dari masing-masing produk AA , BB, dan CC
3. Menyusun Anggaran penjualan tahun 2008 secara lengkap per triwulan

Jawaban :
PRODUK AA (LEAST SQUARE)

Tahun Penjualan X XY X2
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Total


Y = a + bx

∑ Y ∑XY
a = ----------- = b = ----------- =
n ∑ X2
B. PRODUK BB (SEMI AVERAGE)

Tahun Penjualan X
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Total

Y = a + bx
a = rata-rata kelompok 1 (X1)
b= selisih antara X2 dengan X1 dibagai dengan jumlah data yang ada dalam 1 kelompok


C. PRODUK CC (TREND MOMENT)

Tahun Penjualan
(unit) X XY X2
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Total

Dalam mencari koefisien a dan b digunakan persamaan :
S Y = n . a + b. SX
SXY = a. SX + b. SX2

2. ANGGARAN PENJUALAN TAHUN 2008

Produk AA Produk BB Produk CC
Unit Harga Jumlah Unit Harga Juml Unit Harga Juml
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Total



Berdasarkan data penjualan PT. SURYA PUTRA adalah sebagai berikut. Bila X menunjukkan biaya Iklan( dalam jutaan rupiah) dan Y menunjukkan jumlah penjualan (dalam jutaan unit) , ilustrasi terhadap metode ini ditunjukan sebagai berikut :

PRODUK AA (METODE KORELASI DAN REGRESI )

Tahun Y X XY X2 Y2
2002 4500 400
2003 6000 700
2004 5000 600
2005 4500 500
2006 5500 550
2007 6000 750
Total 31500 3500

Persamaan regresinya -------------> Y = a + b (X)
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan

S xY - SX. SY
b = ----------------------------------
n. SX2 – (SX)2

S Y – b. SX
a. = --------------------------------
n


Jadi : Y =

Koefisein korelasi dicari dengan persamaan :
nSXY - SX. SY
r = -----------------------------------------------
ÖnSX2 - (SX)2 Ön. SY2 - (SY)2


. PRODUK BB (METODE KORELASI DAN REGRESI )

Tahun Y X XY X2 Y2
2002 8000 700
6000 500
2004 5000 400
2005 7500 600
2006 8000 750
2007 6500 550
Total

Persamaan regresinya -------------> Y = a + b (X)
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan

S xY - SX. SY
b = ----------------------------------
n. SX2 – (SX)2

S Y – b. SX
a. = --------------------------------
n

Jadi : Y =

Koefisein korelasi dicari dengan persamaan :
nSXY - SX. SY
r = -----------------------------------------------
ÖnSX2 - (SX)2 Ön. SY2 - (SY)2



. PRODUK CC ( METODE KORELASI DAN REGRESI )

Tahun Y X XY X2 Y2
2002 3500 250
2003 4000 300
2004 4500 400
2005 6000 500
2006 6500 550
2007 5000 400
Total

Persamaan regresinya -------------> Y = a + b (X)
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan

S xY - SX. SY
b = ---------------------------- =
n. SX2 – (SX)2

S Y – b. SX
a. = -----------------------------=
n


Jadi : Y = a + b x

Koefisein korelasi dicari dengan persamaan :
nSXY - SX. SY
r = -----------------------------------------------
ÖnSX2 - (SX)2 Ön. SY2 - (SY)2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar