Selasa, 28 Juni 2011

Manajemen Sumber Daya Manusia

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia dapat meliputi berbagai proses seperti yang dinyatakan oleh Koontz H dan Weirich H menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen ketenagaan meliputi : analisis kini dan masa datang tentang kebutuhan tenaga, recruitment, seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, pensiun/pemutusan hubungan kerja, appraisal, strategi pengembangan karier serta pendidikan dan latihan. Sloane AA menulis ruang lingkup manajemen ketenagaan ini mulai dari perencanaan, seleksi, pelatihan, pengembangan, evaluasi, gaji, dan kompensasi lain, disiplin serta masa pensiun.

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi fokus perhatian ialah langkah - langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapakan.

ANALISIS DAN RANCANG BANGUN PEKERJAAN
Melalui sistem informasi sumber daya manusia yang demikian akan dapat ditingkatkan produktivitas suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Artinya, dalam usaha meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan berbagai kegiatan dalam organisasi serta dalam usaha meningkatkan mutu hasil pekerjaan, titik tolak yang paling tepat adalah pengetahuan yang mendalam tentang berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh setiap orang dalam organisasi.
Dalam suatu organisasi yang besar, satuan kerja yang menangani pengelolaan sumber daya manusia hanya mungkin memberikan sumbangannya yang positif bagi organisasi sebagai keseluruhan bila organisasi itu terdapat suatu sistem informasi sumber daya manusia yang dapat diandalkan.

REKRUTMEN TENAGA KERJA
Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Misalnya, karena perluasan kegiatan organisasi tercipta pekerjaan – pekerjaan dan kegiatan baru yang sebelumnya tidak dilakukan oleh para pekerja dalam organisasi. Lowongan juga bisa timbul karena ada pekerja yang berhenti dan pindah ke organisasi yang lain. Mungkin pula lowongan terjadi karena ada pekerja yang diberhentikan, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat karena dikenakan sanksi disiplin, berhenti karena telah pensiun. Lowongan bisa pula terjadi karena ada pekerja yang meninggal dunia.
Apapun alasan terjadinya lowongan dalam suatu oranisai, yang jelas ialah bahwa lowongan itu harus diisi, bahkan tidak mustahil ada lowongan yang harus diisi dengan segera. Salah satu teknik pengisiannya adalah melalui proses rekrutmen. Dengan demikian sebagai definisi dapat dikatakan bahwa rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
SELEKSI PEGAWAI
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi terdapat sekelompok pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya proses itu dilakukan.
Langkah – langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksi adalah :
 penerimaan surat lamaran;
 penyelenggaraan ujian;
 wawancara seleksi;
 pengecekan latar belakang pelamar dan surat – surat referensinya;
 evaluasi kesehatan;
 wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya;
 pengenalan pekerjaan; dan (8) keputusan atas lamaran.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
Bagi organisasi terdapat paling sedikit tujuah manfaat yang dapat dipetik melalui penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut :
 Peningkatan produktivitas kerja organisasi;
 terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan;
 terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat;
 meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi ;
 mendorong sikap keterbukaan manajemen;
 memperlancar jalannya komunikasi yang efektif;
 penyelesaian konflik secara fungsional.

PENILAIAN PRESTASI KERJA
Hellriegel & Slocum (1992) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses sistematik untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan setiap karyawan serta menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka.
Pentingnya penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan sendiri dan kepentingan organisasi. Kepentingan bagi para pegawai, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karirnya. Kepentingan bagi organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.
SISTEM IMBALAN
Adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebahagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu.
Suatu sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memeliharan dan memperkerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi.

MEMELIHARA HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN
Sumberdaya manusia merupakan unsur yang terpenting, pemeliharaan hubungan yang kontinue dan serasi dengan para karyawan dalam setiap organisasi menjadi sangat penting. Teori manajemen sumber daya manusia memberi petunjuk bahwa hal – hal yang penting diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain menyangkut motivasi dan kepuasan kerja, penanggulangan stres, konseling, dan pengenaan sanksi disipliner, sistem komunikasi, perubahan dan pengembangan organisasi serta peningkatan mutu hidup kekaryaan para pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar