Selasa, 28 Juni 2011

Akuntansi Biaya

AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
1. Definisi
Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar
• Menurut Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

• Menurut Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

2. Objek biaya
Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
• Produk, Proses
• Batch dari unit-unit sejenis , Departemen
• Pesanan pelanggan, Divisi
• Kontrak, Proyek
• Lini produk, Tujuan strategis
3. Pendekatan akuntansi biaya
Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (throughput accounting).
4. Revolusi dalam akuntansi biaya
Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan system komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.
5. Pengajaran dalam akuntansi biaya
Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik, departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.
6. Manfaat akuntansi biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
7. Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya
Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalam system akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peraturan pelaporan.
PERANAN AKUNTANSI BIAYA DALAM ORGANISASI
1. Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan, Dan Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen : mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan informasi non keuangan yang membantu manajer untuk mengambil keputusan, untuk memenuhi tujuan organisasi.
Akuntansi Keuangan : mengukur dan mencatat transaksi bisnis dan menghasilkan laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsip akuntansi diterima umum (GAAP).
Akuntansi Biaya : mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang berhubungan dengan biaya untuk memperoleh atau menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu organisasi.
2. Memahami Bagaimana Akuntansi Manajemen Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Strategis
Akuntansi manajemen berperan sebagai penyedia input, dalam hal ini adalah informasi, yang membantu manajemen dalam mengembangkan strategi, membangun sumber daya dan kapabilitas serta mengimplementasikan strategi tersebut.
a. Mengembangkan Strategi
Strategi adalah bagaimana suatu organisasi menyelaraskan kapabilitasnya dengan kesempatan yang ada di pasar untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dengan kata lain, strategi menggambarkan bagaimana perusahaan akan bersaing dan kesempatan yang harus dicari atau dikejar oleh karyawannya. Beberapa perusahaan bersaing untuk menyediakan barang dan jasa berkualitas dengan harga murah, sedangkan yang lain berusaha menawarkan barang dan jasa yang unik walaupun memiliki harga lebih mahal dari produk yang ditawarkan pesaingnya.
b. Membangun sumber daya dan kapabilitas
Manajer harus menyelaraskan pengetahuannya atas kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang ada di pasar dengan sumber daya dan kapabilitas perusahaan. Analisis atas hal tersebut biasanya berawal dari analisa atas sisi aset pada neraca, di mana akuntan manajemen menemukan informasi yang membantu manajer dalam menentukan kekuatan dan kelemahan dari perusahaannya dan kemungkinan untuk membangun kapabilitas yang baru.
3. Perbedaan Antara Pengambilan Keputusan Atas Perencanaan Dan Pengendalian
a. Perencanaan (Planning) meliputi :
1) Memilih tujuan organisasi, meramalkan hasil dan menggunakan berbagai langkah alternatif untuk mencapai tujuan, menentukan bagaimana untuk mencapai tujuan yang diinginkan;
2) Menyampaikan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut kepada seluruh bagian dalam organisasi.
Contoh : Budget

b. Pengendalian (Control), meliputi :
1) Melakukan tindakan yang mengimplementasikan keputusan ;
2) Menentukan bagaimana mengevaluasi kinerja dan timbal balik apa yang harus disediakan untuk membantu pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.

4. Peranan Akuntan Manajemen
Akuntan Manajemen berperan dalam pemecahan masalah, pelaporan hasil dan pengarahan. Data yang dibaca oleh manajer-manajer dalam laporan dan analisis akan tergantung pada bagaimana sistem ini dirancang. Sistem akuntansi yang baik akan menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya dengan membantu memberi jawaban kepada tiga jenis pertanyaan:
• Pertanyaan kartu skor (score card): apakah perusahaan berjalan dengan baik? Pencatatan skor (scorekeeping) adalah suatu pengumpulan dan pengklasifikasian data. Aspek akuntansi ini memungkinkan kalangan internal maupun eksternal mengevaluasi kinerja organisasi. Tugas-tugas dominan sehari-hari akuntansi adalah pengumpulan, pengklasifikasian data, dan pelaporan informasi.
• Pertanyaan yang menarik perhatian : masalah mana yang seharusnya diperhatikan terlebih dahulu. Penarik perhatian (attention directing) adalah pelaporan dan penafsiran informasi yang membantu para manajer agar memperhatikan masalah-masalah operasi, penyimpangan, inefisiensi, dan kesempatan. Aspek akuntansi ini membantu para manajer mengkonsentrasikan diri pada bidang-bidang penting supaya dapat diambil langkah-langkah segera. Penarik perhatian biasanya berkaitan dengan pengawasan dan rencana jangka pendek, investasi, serta analisis laporan rutin akuntansi internal.
• Pertanyaan pemecahan masalah : metode mana yang paling baik?. Aspek akuntansi pemecahan masalah (problem solving) mengkuantifikasikan kemungkinan hasil-hasil dari serangkaian tindakan dan menyarankan mana yang paling baik diikuti.
5. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Manajer Untuk Mencapai Sukses
Terdapat 4 hal yang harus diperhatikan manajer untuk mencapai sukses yaitu:
a. Fokus pada pelanggan
Dengan maksud untuk mencapai kepuasan maksimal pelanggan, sehingga pelanggan yang berpotensi untuk menambah keuntungan bagi perusahaan akan tertarik dan menjadi pelanggan yang loyal.
b. Rantai Nilai (Value Chain) dan Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain Analysis)
Rantai Nilai adalah rangkaian fungsi-fungsi bisnis di mana manfaat ditambahkan kepada barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Pertambahan nilai disini mengacu pada bertambahnya nilai kegunaan barang dan jasa, dan sebagai hasilnya, merupakan nilai tambah kepada pelanggan.
Rantai Pasokan (Supply Chain) adalah arus barang, jasa, dan informasi dari sumber bahan baku sampai pengiriman produk kepada konsumen, tanpa memperhitungkan apakah aktivitas-aktivitas tersebut muncul dalam satu organisasi atau dalam organisasi lain.
c. Key Success Factors
Meliputi :
1) Biaya dan efisiensi
2) Kualitas
3) Waktu
4) Inovasi
d. Pengembangan Yang Terus-Menerus Dan Benchmarking.

Pengembangan yang terus-menerus oleh para pesaing membuat perusahaan berusaha terus-menerus untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen, yaitu dengan meningkatkan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan. Target pencapaian peningkatan tersebut biasanya berupa benchmarking, yaitu mengukur kualitas produk, jasa dan aktivitas perusahaan dan membandingkannya dengan kinerja perusahaan pesaing yang dianggap paling baik.
6. Pedoman Akuntansi Manajemen
Terdapat tiga pedoman penting yang dapat membantu akuntan manajemen menciptakan nilai dalam pemecahan masalah (problem solving), pencatatan skor (scorekeeping) dan penarik perhatian (attention directing), yaitu :
a. Cost Benefit Approach
b. Pertimbangan Perilaku dan Teknis (Behavioural and Technical Consideration)
c. Different Cost for Different Purposes

7. Akuntan Manajemen dalam Struktur Organisasi Perusahaan
a. Manajemen Staf dan Lini
Manajemen Lini : misalnya divisi produksi, pemasaran dan distribusi. Divisi tersebut masing-masing bertanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga manajer untuk tiap divisi dapat menerapkan akuntansi manajemen yang berbeda.
Manajemen Staf : misalnya akuntan manajemen dan manajemen sumber daya manusia. Masing-masing manajemen tersebut menyediakan nasihat dan bantuan kepada manajemen lini.
b. Chief Financial Officer (CFO) dan Controller
CFO atau Direktur Keuangan adalah pejabat eksekutif yang bertanggungjawab untuk mengendalikan operasi keuangan dalam sebuah organisasi. Tanggung jawab seorang CFO antara lain adalah pada bidang pengontrolan keuangan, treasury, manajemen risiko, perpajakan dan audit internal. Pada beberapa organisasi, CFO juga bertanggung jawab atas sistem informasi, sedangkan di organisasi lainnya pejabat dengan tingkat yang sama dengan CFO, disebut Chief Information Officer.
Controller atau biasa disebut Chief Accounting Officer adalah pejabat eksekutif keuangan yang bertanggung jawab atas akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
8. Etika Profesi
Peran Etis Akuntan Manajemen
Etika (ethics) adalah prinsip-prinsip moral yang mengarahkan tindak-tanduk individu, pada saat mereka bertindak sendiri, sebagai anggota profesi, walaupun sebagai karyawan organisasi. Etika ini berhubungan dengan kualitas, kepatutan.dan kesopanan moral dari serangkaian tindakan yang dapat mengganggu atau menguntungkan orang lain. Sikap etis merupakan asset penting akuntan manajemen. Kredibilitas informasi yang disajikan, analisis yang dilakukan, dan opini yang disuguhkan sangatlah tergantung pada reputasi akuntan yang bertanggung jawab. Independensi, kompetensi, tidak adanya bias favoritisme, kepercayaan, dan obyektivitas menjadi elemen kunci dalam menegakkan kredibilitas.
Akuntan manajemen sebagai anggota tim manajemen menempati posisi unik untuk mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen dengan memasok informasi relevan mengenai serangkaian tindakan alternatif. Informasi ini haruslah meliiputi pertimbangan-pertimbangan etis yang relevan.
Para pelaku usaha haruslah bekerja dalam kerangka acuan etis. Walaupun kerangka acuan etis (ethical framework) dibentuk melalui pengalaman dan pelatihan masing-masing pelaku bisnis, namun terdapat sejumlah prinsip yang sehat yang membentuk landasan perilaku etis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar